Pemprov Banten Akan Relokasi Warga Di Bantaran Sungai Ciberang

Sumber Gambar :

Pemprov Banten Akan Relokasi Warga Di Bantaran Sungai Ciberang

 

Gubernur Banten mengikuti rapat terbatas bersama Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (08/01/2019). Rapat membahas penanganan dan pencegahan banjir dan di wilayah DKI Jakarta,  Banten dan Jawa Barat. Turut hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, Bupati Bogor Ade Yasin, dan Walikota Bekasi Rahmat Effendi. Sementara Menteri yang mendampingi Presiden diantaranya Kepala BNPB Doni Mordano, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Mensesneg Pratiko, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

 

Gubernur Banten Wahidin Halim bersama Bupati Lebak akan merelokasi warga yang berada di bantaran sungai Ciberang, Kabupaten Lebak hal ini sesuai dengan intruksi presiden agar warga bisa lebih aman dan tenang.

 

"Kita berharap tidak ada lagi warga yang tinggal di pinggir sungai atau bantaran, nanti kita minta ke bupati agar mencari tempat yang aman agar jika terjadi lagi banjir tidak ada korban, " kata Gubernur.

 

"Nanti ini (rumah) tanggungjawab BNPB, akan dibangun dengan nilai 50 juta per-rumah," sambungnya.

 

Sementara Presiden Jokowi memerintahkan kepala daerah tedampak untuk melakukan penanganan cepat terhadap warga yang menjadi korban banjir.  Presiden juga

ingin agar seluruh kepala daerah fokus pada penanganan tanggap darurat, baik itu proses evakuasi maupun pemenuhan logistik. Setelah itu, proses rekonstruksi dan rehabilitasi harus dilakukan.

 

Untuk jangka panjang, Presiden Jokowi juga  memerintahkan Gubernur Banten,  Gubernur Jabar,  Bupati Lebak dan Bupati Bogor untuk melakukan rehabilitasi dan reboisasi  hutan yang mengalami longsor di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

 

"Saya mengajak kita semuanya untuk mengevaluasi total sistem pengendalian banjir, pengendalian bencana alam dari hulu sampai hilir,  sehingga betul-betul kita memiliki strategi besar jangka pendek, menengah, dan panjang," tegas Presiden Jokowi.

 


Share this Post